Rabu, 20 April 2022

Minat dan Bakat & Perbedaannya

Pengertian Minat dan Bakat


Minat dapat diartikan sebagai perasaan tertarik seseorang terhadap sesuatu yang menimbulkan keinginan dan dorongan yang kuat untuk untuk melakukan hal tersebut. Setiap orang pasti akan tumbuh dan berkembang dengan memiliki minat atau mengalami ketertarikan dengan suatu hal. Minat akan tumbuh secara alamiah berdasarkan pengaruh lingkungannya. Seseorang yang mengembangkan minat atau hal yang disukainya secara tidak langsung juga dapat menyalurkan bakat yang dimilikinya.

Sementara itu, bakat dapat diartikan sebagai suatu keahlian atau kepandaian bawaan yang dimiliki seseorang sejak ia dilahirkan. Seseorang yang memiliki bakat terhadap suatu hal akan dapat lebih cepat dan lebih baik dalam mempelajari hal tersebut dibandingkan dengan seseorang yang hanya memiliki minat saja. Bakat seseorang tidak akan pernah hilang dari dirinya karena bakat merupakan potensi yang dimiliki sejak lahir. Seseorang yang terus menyalurkan serta mengembangkan bakatnya sejak kecil dapat menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya. Namun, bakat yang tidak disalurkan atau dikembangkan dengan baik sejak kecil dapat lebih sulit untuk berkembang saat dewasa atau bahkan dapat menjadi bakat yang terpendam.

Jenis dan Contoh Minat dan Bakat

Jenis dan Contoh Minat

Secara umum, minat dan bakat terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu minat vokasional dan minat avokasional.

1. Minat Vokasional

Minat vokasional merupakan minat terhadap bidang-bidang pekerjaan. Minat vokasional dibagi menjadi minat profesional, minat komersial, dan minat kegiatan fisik.

  • Minat Profesional
    Beberapa contoh minat profesional, yaitu minat pada bidang keilmuan, seni, dan kesejahteraan sosial.
  • Minat Komersial
    Beberapa contoh minat komersial, yaitu minat pada bidang pekerjaan, akuntansi, dunia usaha, periklanan, kesekretariatan, dan jual beli.
  • Minat Kegiatan Fisik
    Contoh minat pada kegiatan fisik, yaitu minat pada bidang mekanik dan  kegiatan luar lainnya.

2. Minat Avokasional

Minat avokasional merupakan minat terhadap suatu hal yang dilakukan untuk memperoleh kepuasan atau dilakukan atas dasar hobi. Beberapa contoh minat avokasional, yaitu petualang, hiburan, apresiasi, dan  ketelitian.

Jenis dan Contoh Bakat

Secara umum, bakat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu bakat umum dan bakat khusus.

1. Bakat Umum

Bakat umum merupakan kemampuan atau kecakapan yang secara umum dimiliki oleh setiap orang. Beberapa contoh bakat umum yaitu, mampu berpikir, mampu berjalan atau bergerak, mampu berbicara, serta mampu menulis dan membaca.

2. Bakat Khusus

Bakat khusus merupakan kemampuan atau kecakapan yang secara khusus dimiliki oleh masing-masing orang sehingga tidak semua orang memiliki bakat khusus yang sama. Bakat khusus ini dibagi menjadi 8 (delapan), yaitu:

  • Bakat Verbal
    Bakat verbal merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang mengenai konsep atau hal yang berhubungan dengan bentuk kata.
  • Bakat Numerikal
    Bakat numerikal merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang mengenai konsep atau hal yang berhubungan dengan bentuk angka atau matematika.
  • Bakat Skolastik
    Bakat skolastik merupakan kombinasi dari kemampuan yang berhubungan dengan kata (logika) dan dan kemampuan yang berhubungan dengan angka. Seseorang dengan bakat ini akan memiliki kemampuan yang baik dalam mengurutkan, menciptakan hipotesis, berpikir dengan pola sebab akibat, penalaran, serta mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, Bakat skolastik umumnya dimiliki oleh para ilmuwan, akuntan, dan pemrograman komputer.
  • Bakat Abstrak
    Bakat abstrak merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang mengenai pola, rancangan, ukuran, diagram, bentuk, serta posisinya.
  • Bakat Mekanik
    Bakat mekanik merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang mengenai prinsip umum IPA, berbagai alat-alat, dan tata kerja mesin.
  • Bakat Relasi Ruang (spasial)
    Bakat relasi ruang merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dalam mengamati, menceritakan pola dua dimensi, dan berpikir dalam tiga dimensi. Seseorang dengan bakat ini memiliki kepekaan yang tajam mengenai detail visual dengan mampu menggambarkan sesuatu hal secara nyata dan jelas. Bakat ini biasanya dimiliki oleh artis, arsitek, pilot, fotografer, insinyur mesin, dan beberapa profesi lainnya.
  • Bakat Kecepatan Ketelitian Klerikal
    Bakat kecepatan ketelitian klerikal merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dalam bidang menulis, meramu untuk laboratorium, kantor, dan lainnya.
  • Bakat bahasa (linguistik)
    Bakat bahasa merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dalam melakukan penalaran analisis bahasa (ahli linguistik). Bakat ini biasanya dimanfaatkan dalam bidang jurnalistik, penyiaran, hukum, editing, stenografi, pramuniaga, dan lainnya.Berikut adalah buku mengenai pentingnya menulis, masalah tulisan, dan cara mencerahkan bakat menuli

Perbedaan Minat dan Bakat

Setelah mengetahui penjelasan mengenai minat dan bakat di atas, kalian mungkin sudah dapat memahami bahwa minat dan bakat memiliki beberapa perbedaan. Namun, jika kalian masih merasa sulit untuk membedakan atau ingin mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan minat dan bakat, kalian dapat menyimak pembahasan mengenai perbedaan antara minat dan bakat berikut ini.

Seperti yang sudah dijelaskan, bakat merupakan kemampuan seseorang yang sudah ada sejak lahir. Bakat ini akan membawa seseorang secara tidak sadar menemukan suatu hal yang akan dikuasainya. Bakat perlu sering dilatih walaupun sudah ada sejak lahir. Bakat ini tidak bisa dilihat dari ketertarikan seseorang saja, tetapi dilihat dari kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas.

Lain halnya dengan bakat, minat dapat diketahui dari ketertarikan seseorang dalam suatu hal. Jika seseorang mengerjakan sesuatu tanpa adanya rasa terbebani serta merasa apa yang dikerjakan mudah dan menghasilkan hasil yang memuaskan menandakan bahwa orang tersebut mengerjakan hal yang diminatinya. Terlihat lumrah, tetapi seperti itulah cara seseorang dapat mengetahui minat yang ada pada dirinya. Seseorang perlu mengeksplorasi diri untuk dapat mengetahui minat dan bakat yang dimilikinya.

Perbedaan selanjutnya, yaitu bakat tidak membutuhkan stimulus. Seseorang yang sudah memiliki bakat tidak perlu mempelajari atau menggalinya secara intens karena bakat telah sebagai potensi dalam diri seseorang. Sebaliknya, minat membutuhkan stimulus yang kuat bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Seseorang yang hanya memiliki minat, tanpa adanya bakat perlu bekerja lebih keras untuk mewujudkan minatnya tersebut. Namun, bukan menjadi tidak mungkin bagi seseorang untuk meraih kesuksesan pada minat yang dimiliki tanpa adanya bakat.

Jika seseorang tidak mengembangkan bakat yang dimiliki maka bakat tersebut akan kalah dengan seseorang yang berusaha mengembangkan minatnya. Mengapa begitu? Karena seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan terus berusaha mengembangkan kemampuannya hingga dapat mengalahkan bakat yang dimiliki orang lain. Misalnya, kakak memiliki bakat bernyanyi, tetapi kakak tidak mau menunjukkan bakatnya. Sedangkan adik yang memiliki ketertarikan bernyanyi terus mengasah kemampuan bernyanyi sehingga adik akhirnya dapat mengalahkan potensi kemampuan bernyanyi yang dimiliki kakaknya.

Persamaan Minat dan Bakat

Setelah membaca penjelasan di atas, muncul pertanyaan, mana yang akan mempengaruhi kesuksesan? Jawabannya adalah keduanya. Minat dan bakat sama-sama perlu dikembangkan dan dioptimalkan sehingga kemampuan dan keinginan yang ada dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Bakat yang dikembangkan dengan dukungan minat akan menciptakan hasil yang luar biasa. Sama halnya dengan minat, jika minat terus dikembangkan dengan baik maka akan berubah menjadi bakat.

Minat yang telah didukung dengan bakat akan menghasilkan potensi kesuksesan yang lebih besar. Begitu pun sebaliknya, Minat juga sangat berpengaruh pada perkembangan bakat seseorang. Minat dan bakat yang disatukan akan menjadi suatu hal yang saling melengkapi. Dengan begitu, kemampuan atau keahlian yang dimiliki sejak lahir akan dikembangkan karena adanya ketertarikan hingga menghasilkan potensi yang luar biasa.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dan bakat tidak dapat dipisahkan. Bakat membutuhkan minat dan minat pun akan berkembang lebih mudah dengan adanya bakat. Tanpa adanya minat, seseorang tidak dapat mengasah dan mengembangkan bakatnya. Sementara itu, bakat tidak akan mengalami perkembangan tanpa adanya minat. Minat akan dapat menemukan bakat yang mungkin terpendam.

Mengetahui Minat dan Bakat Yang Dimiliki

Pembahasan minat dan bakat perlu dibicarakan untuk kehidupan pendidikan. Seseorang harus mengetahui dan mengeksplorasi minat dan bakat yang dimilikinya. Ketidaktahuan seseorang mengenai minat dan bakat yang dimiliki tersebut dapat menjadi sesuatu yang cukup serius karena minat dan bakat menjadi salah salah penentu seseorang dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan masa depannya. Tanpa mengetahui minat dan bakat, seseorang dapat salah mengambil langkah atau keputusan hingga terjerumus pada hal yang sebenarnya tidak ia sukai atau inginkan. Dengan begitu, ia tidak akan menikmati segala proses yang dilalui setelah diambilnya langkah atau keputusan tersebut sehingga segalanya akan terasa menjadi sangat berat untuk dilalui. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui mengenai minat dan bakat yang dimiliki. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki, yaitu (1) mengetahui hobi yang dimiliki dengan baik, (2) mencari hal yang paling disukai, (3) mencatat mengenai semua hal yang disukai, (4) mengamati cara melakukan aktivitas sehari-hari, (5) mencari panutan atau seseorang yang menginspirasi, (6) dapat menanyakan pada orang terdekat, serta (9) mengikuti tes minat dan bakat.

3 Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri: SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri

 



Sebenarnya ada berapa macam jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN)? Dari kakak-kakakmu (ada, nggak?)But did you know? Masih ada cara masuk PTN yang lain, lho! Mau tahu? Yuks, discuss satu-satu.

1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Bukan UTBK, tapi SNMPTN-lah alternatif cara masuk PTN yang pertama. Kenapa SNMPTN menjadi alternatif pertama jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri? SNMPTN berada di urutan terdepan karena jadwal pendaftarannya yang paling awal, Temans.

Sebenarnya persiapan SNMPTN tak bisa kita lakukan mendadak tepat sebelum masa pendaftaran. Temans tahu sebabnya? Iya, karena nilai rapor sejak semester ke-1 sampai ke-5 menjadi faktor utama seleksi. Itulah sebabnya SNMPTN dikenal sebagai jalur masuk PTN tanpa tes.

Selain nilai rapor, kita juga harus menyiapkan portofolio sesuai persyaratan dari jurusan yang dipilih. Hanya jurusan-jurusan tertentu yang menghendaki portofolio seperti olahraga, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Portofolio bisa berupa video, dokumen, karya, atau yang lain.

Ingin mengikuti jalur masuk PTN tanpa tes ini, Temans? Proses pemeringkatan, pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDDS), hingga verifikasi PDDS terkait dengan administrasi sekolah. Jadi, rajin-rajin update informasi pendaftaran SNMPTN di sekolahmu, ya!

2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Tes menjadi perbedaan SNMPTN dan SBMPTN yang utama. Jika proses SNMPTN lebih mengutamakan prestasi akademik dan non-akademik selama sekolah, penentu lolos tidaknya kita di SBMPTN adalah hasil tes. Tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) disebut UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).

Mereka yang telah mengambil jalur masuk PTN tanpa tes tentu terlewat dari pengalaman luar biasa ini. It's worth to learn, therefore, to not rely on one option only. Baik itu SNMPTN maupun SBMPTN, lebih baik bila kita tak mengandalkan satu saja cara masuk PTN.

3. Seleksi Mandiri

Ketetatan SBMPTN cukup tinggi. Beberapa jurusan tertentu dan sederet daftar Perguruan Tinggi Negeri bahkan terkenal sangat sulit ditembus. Tak sedikit mereka yang belum berhasil masuk PTN melalui SBMPTN kemudian memutuskan untuk mengikuti Seleksi Mandiri pada PTN incarannya masing-masing.

Di jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri ini, setiap PTN menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa barunya secara mandiri – sama seperti yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Biasanya seleksi tersebut berupa ujian. Bahkan, beberapa PTN terkenal dengan Seleksi Mandirinya, seperti Selma UB, Simak UI, UTUL UGM, dan lain-lain.

Selain ujian, seleksi calon mahasiswa baru juga bisa dilakukan dengan menggunakan nilai UTBK. Mau pakai ujian atau nilai UTBK, keputusan ini sepenuhnya tergantung pada setiap PTN.

Again, another lesson to learn, Temans. Tak ada ruginya belajar menyiapkan diri mengikuti UTBK, bukan? Karena seandainyapun kita belum berhasil masuk PTN pada jalur tes, nilai UTBK masih bisa digunakan untuk mengikuti Seleksi Mandiri. Kalau ada macam-macam jalur masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri), kenapa tak kita coba saja semua kemungkinannya?

Pada cara masuk PTN yang terakhir ini, kita harus mengakses informasi Seleksi Mandiri pada universitas masing-masing. Jadwal pendaftaran, persyaratan, biaya, dan ketentuan-ketentuan lain seputar Seleksi Mandiri setiap PTN berbeda antara satu dan lainnya.

Nah, dari macam-macam jalur masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di atas, manakah yang akan Temans ikuti? As it's mentioned earlier, it'd be better to not limit yourself with one option only. We can't say for sure which one that'll work, can we?

Pengalaman Belajar di Mata Kuliah Teori dan Pengembangan Mutimedia BK

Halo semuanya! Citraayurw_ Perkenalkan saya Citra Ayu Rahmaning Widi mahasiswa S1 Departemen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Mala...